Jumat, 08 Januari 2010

Mengetahui Aplikasi Web dalam Netbeans

Buat sebuah project baru pilih File | New Project pilih Categories “Web” dan project
“Web Application”



Langkah kedua dari wizard aplikasi web ini, masukkan data yang berkaitan dengan
identitas project serta data yang berkaitan dengan server dan versi J2EE.




Setelah membuat project aplikasi web maka kita dapat menambahkan ke dalam project
file-file web resource berupa obyek class Java (seperti servlet, JavaBean dan file Java
lainnya), file-file web-content (HTML, JSP, image dan sebagainya), library dan
sebagainya. Untuk menambahkan library, lakukan klik kanan pada node Libraries dalam
jendela project dan jalankan menu kontekstual Add Project, Add Library atau Add
JAR/Folder.
Web Pages dan File WAR
Ketika kita membuat aplikasi web dalam IDE Netbeans maka semua file yang akan
dipakai sebagai web-content harus diletakkan di dalam folder bernama Web Pages. Anda
dapat meletakkannya dalam root-directory dari folder tersebut atau bisa juga dalam subdirectory
di dalamnya.
File-file web-content adalah file-file yang dapat diakses oleh browser dalam mesin client.
Folder Web Pages akan terlihat dalam jendela Projects sebagai node.





Terlihat dalam node Web Pages terdapat node META-INF dan WEB-INF. Kedua node
folder ini merupakan folder yang khas di dalam sebuah aplikasi web.
Folder META-INF dan WEB-INF berisikan deployment descriptor yang berupa
informasi yang diperlukan oleh web server ketika aplikasi di deploy. Informasi ini
disimpan dalam bentuk file-file deployment descriptor berupa file XML.
File web.xml adalah file wajib yang harus ada dalam sebuah aplikasi web. File ini akan
dipakai oleh setiap web-server yang mendukung teknologi JavaServer. Informasi dalam
file web.xml akan menunjukkan bagaimana melakukan deployment terhadap komponenkomponen
yang ada dalam aplikasi web.
File context.xml terdapat dalam folder META-INF. File ini khusus dipakai untuk server
Tomcat. Untuk aplikasi web sederhana, umumnya kita tidak perlu mengedit file
context.xml ini karena telah berisi informasi yang cukup bagi aplikasi web. File contextxml
biasanya berisikan context-path dari aplikasi web serta konfigurasi tingkat lanjut dari
aplikasi web. Misalnya elemen-elemen dalam file ini dapat berisikan informasi mengenai
file log dari servlet, JNDI resource, parameter untuk JDBC, context-parameter dan
sebagainya.
Setelah dilakukan build (compile) terhadap proyek aplikasi web ini maka file-file webcontent
serta file-file *.class akan disimpan dalam file WAR. File WAR adalah file Webarchieve
(identik dengan JAR, Java archieve). File hasil kompilasi ini dapat Anda lihat
dalam node “dist” dalam jendela Files. File WAR adalah file yang akan di deploy dalam
server Java. Struktur dari file WAR dalam jendela Files diatas mengikuti struktur yang
ditentukan oleh proyek Jakarta. Secara garis besar struktur ini dapat dijabarkan sebagai
berikut :
• Folder root yang berisikan semua file dan sub folder aplikasi. Folder ini juga
dikenal sebagai document-base
• Sub-direktori dan file-file web-content dalam folder root. File-file ini dapat
diakses langsung oleh browser client, misalnya file HTML, image dan file JSP.
Folder Web Pages
Deployment descriptor
File2 web content disimpan disimpan di root atau di sub
directory dari root contoh : index.jsp
File2 resource Java (servlet, JavaBeans dll)
7
• Folder WEB-INF, yang berisikan file deployment-descriptor (web.xml). Folder
ini juga dapat berisikan sub-direktori classes, lib dan tags, sub-direktori lain dan
file-file lainnya. Folder ini dan isinya tidak dapat diakses langsung oleh client.
• Folder classes (dalam WEB-INF) yang berisikan file-file *.class hasil build dari
file-file Java, misalnya file-file servlet, JavaBeans dan file-file pendukung
lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger